Tidak melakukan studi kelayakan pasar atau market feasibility study merupakan salah satu kesalahan terbesar yang dapat dilakukan oleh seorang pengusaha saat ingin memulai bisnisnya. Hal yang sama berlaku bagi para investor yang berencana untuk melakukan investasi dalam bisnis, yang mana akan menghadapi risiko yang sangat signifikan.
Namun, apa sebenarnya makna dari istilah market feasibility? Mengapa sangat penting untuk dilakukan? Seberapa besar dampak yang akan dirasakan oleh para pengusaha maupun investor apabila mengabaikan market feasibility? Mari kita telaah lebih jauh mengenai market feasibility dalam artikel ini.
Pengertian Market Feasibility
Sebelumnya, kita sudah sedikit membicarakan tentang market feasibility study yang sebaiknya dilakukan oleh pengusaha dan investor untuk mengantisipasi potensi risiko. Arti dari market feasibility study itu sendiri adalah studi yang digunakan untuk mengevaluasi potensi keberhasilan suatu produk di pasar tertentu.
Pada intinya, aspek yang dievaluasi adalah kondisi pasar dari suatu proyek bisnis atau investasi. Studi kelayakan pasar ini berlaku untuk berbagai jenis dan skala usaha. Studi ini membantu pengusaha dalam mengidentifikasi target pasar, menganalisis peluang pasar dan kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi di segmen pasar tertentu.
Tujuan Market Feasibility Study
Tujuan utama dari market feasibility study adalah untuk menilai apakah ada cukup pasar potensial yang mampu mendukung kesuksesan suatu proyek bisnis atau investasi. Dengan kata lain, studi ini memberikan pandangan lebih mendalam mengenai potensi, risiko, dan peluang di pasar sebelum tindakan nyata dilakukan.
Studi kelayakan pasar yang baik akan melibatkan evaluasi mendalam terhadap situasi pasar serta pengenalan terhadap pelanggan potensial dan berbagai sumber pendapatan lainnya. Berbeda dengan rencana pemasaran yang cenderung berfokus pada meningkatkan citra bisnis, studi kelayakan pasar bersifat objektif dalam penilaiannya. Dengan begitu, risiko dapat diminimalisir, dan peluang kesuksesan produk di segmen pasar akan semakin terbuka lebar. Tak hanya itu, proses perencanaan pemasaran pun akan menjadi lebih mudah berkat adanya studi kelayakan pasar yang baik dan akurat.
Proses Market Feasibility Study
Sesudah memahami arti dan tujuan dari market feasibility study, akan lebih lengkap jika kita membahas bagaimana proses melakukan studi kelayakan pasar. Proses yang dilakukan meliputi beberapa hal berikut ini, yaitu:
1. Identifikasi Perusahaan atau Industri
Hal pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi profil perusahaan atau industri bisnis Anda. Berikan deskripsi singkat mengenai industri bisnis yang dijalankan. Menentukan hal tersebut sangat penting untuk menerima kontrak pemerintah, menarik investor, maupun menerima hibah jika Anda menjalankan organisasi nirlaba.
2. Analisis Pasar
Bagian ini berfokus pada kondisi pasar saat ini untuk produk atau layanan Anda. Anda bisa melakukan riset sendiri untuk mengetahui apakah ada permintaan pasar terhadap produk atau layanan Anda. Apabila terdapat bukti kuat terkait adanya permintaan pasar, hal ini akan sangat membantu dalam memasarkan ide atau bisnis Anda. Terutama jika yang ingin dijual adalah ide bisnis yang unik dan berada dalam pasar kecil yang spesifik. Cara melakukannya bisa dengan mengadakan polling online atau di media sosial, mengirimkan kuesioner kepada target konsumen atau masyarakat umum, bahkan survei konsumen saat ini.
3. Analisis Kompetitor
Bagian selanjutnya adalah analisis kompetitor yang seringkali diabaikan, padahal sangat penting untuk dilakukan. Analisis ini memberikan gambaran tentang apa yang berhasil dan tidak berhasil dari bisnis kompetitor. Jika kompetitor berada di dekat bisnis Anda, pertimbangkan aspek seperti lokasi, jam kerja, dan lamanya mereka beroperasi. Hal-hal ini membantu menentukan seberapa sulit membangun bisnis serupa di wilayah geografis yang sama.
Pertimbangkan juga analisis terhadap kompetitor yang sudah tidak beroperasi. Hal ini bisa memberikan wawasan mengenai penyebab kegagalan bisnis mereka, seperti lokasi yang tidak tepat, pajak tinggi, pembatasan operasional, atau permintaan pasar yang rendah. Dengan melakukan analisis kompetitor, Anda dapat mengetahui celah atau peluang yang bisa dimanfaatkan untuk membentuk strategi yang lebih efektif untuk kelangsungan bisnis Anda.
4. Analisis Potensi Pertumbuhan Pasar
Walaupun tak ada hasil pasti mengenai bagaimana suatu industri akan tumbuh di masa depan, Anda bisa membuat prediksi logis berdasarkan tren, pertumbuhan masa lalu, dan kondisi saat ini untuk mengurangi risiko. Analisis ini bisa berbentuk narasi deskriptif serta dilengkapi dengan spreadsheet, grafik, atau tabel yang menunjukkan tren, statistik, atau proyeksi pertumbuhan pasar berdasarkan fakta yang jelas.
5. Potensi Sumber Pendapatan
Luangkan waktu untuk mencari informasi mengenai bisnis dengan industri serupa. Cari produk yang tidak lagi diproduksi dan barang mahal yang dicari. Kombinasi antara keduanya bisa menjadi pilihan yang stabil dalam jangka panjang. Produk yang tidak diproduksi artinya permintaan terhadapnya rendah, sedangkan barang dengan harga tinggi menunjukkan adanya minat khusus dari konsumen. Cari juga informasi atau berita yang menjelaskan mengapa suatu perusahaan membuka cabang baru atau mengubah produknya. Dengan memanfaatkan pengalaman bisnis lain, Anda dapat mendapatkan petunjuk berharga yang dapat diterapkan pada bisnis Anda.
6. Proyeksi Penjualan
Bagi pemilik bisnis baru, meramalkan penjualan bisa menjadi tantangan, karena kurangnya catatan historis yang bisa mendukung untuk memperkirakan pertumbuhan atau produk/layanan yang paling diminati. Dalam proyeksi penjualan, perlu mempertimbangkan alokasi waktu dan dana yang akan diinvestasikan dalam bisnis serta pasar yang menjadi target.
Oleh karena itu, langkah yang esensial adalah menyusun studi kelayakan pasar terlebih dahulu. Melalui studi pasar ini, Anda dapat menentukan lokasi penjualan produk atau layanan, serta mengidentifikasi produk atau layanan mana yang memiliki potensi untuk menghasilkan pendapatan yang maksimal.
Manfaat Market Feasibility Study
Dengan melakukan market feasibility study sebelum meluncurkan proyek atau bisnis baru, pengusaha dapat membuat keputusan yang lebih tepat, akurat, dan mengurangi risiko kegagalan. Pada praktiknya, market feasibility study digunakan untuk meramalkan keuntungan dan mengidentifikasi potensi kerugian, sehingga langkah-langkah pencegahan dapat diambil untuk meminimalkan atau bahkan menghindari kerugian di masa depan.
Studi ini memberikan pandangan menyeluruh mengenai pasar yang akan dihadapi termasuk potensi, risiko, dan peluang yang ada. Dengan adanya studi kelayakan pasar, bisnis dapat memasuki pasar dengan pemahaman dan pengetahuan yang lebih baik. Sehingga akan menghasilkan strategi perencanaan yang lebih efektif dan berorientasi pada pasar, yang tentunya menguntungkan perusahaan, pengusaha, maupun investor dalam berbisnis.
Itulah pembahasan mengenai market feasibility study, mulai dari pengertian, tujuan, proses implementasinya, hingga manfaatnya. Dengan menjalankan market feasibility study, langkah awal yang bijaksana telah diambil untuk mencapai kesuksesan dalam menjalankan proyek atau bisnis baru di masa depan.
Terlintas untuk menerapkan market feasibility study atau studi kelayakan pasar pada bisnis Anda? Hasta Inc. memiliki tim berpengalaman yang siap membantu dalam menilai pasar yang sesuai untuk mencapai keberhasilan bisnis Anda. Jangan ragu untuk menghubungi kami di sini untuk berdiskusi lebih lanjut.
Writer : Avina Nilam Augustin
Editor : Avina Nilam Augustin